Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Temuan Limbah B3, BP Batam: Karena Tak Ada Industri Riil

image-gnews
Petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memasang papan peringatan di dekat gundukan tanah yang diduga tercemar limbah B3 di kawasan Marunda, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2018. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menemukan tujuh titik gundukan material diduga limbah B3 di sekitar kawasan Rusun Marunda pada akhir Desember 2018. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memasang papan peringatan di dekat gundukan tanah yang diduga tercemar limbah B3 di kawasan Marunda, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2018. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menemukan tujuh titik gundukan material diduga limbah B3 di sekitar kawasan Rusun Marunda pada akhir Desember 2018. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengusahaan Batam atau BP Batam, Edy Putra Irawady, angkat bicara soal emuan 63 kontainer di pelabuhan bongkar muat, Batu Ampar, Batam yang diduga mengandung limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau limbah B3.  Saat ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama kantor Bea Cukai setempat tengah melakukan investigasi terkait temuan itu.

Baca: Penyelundupan Sampah Plastik Marak, Ini Langkah Bea Cukai

Edy menginginkan agar investasi yang masuk ke Batam diarahkan pada produk yang memiliki nilai tambah tinggi atau substitusi impor. Sebab, Ia menyebut selama ini tidak ada industri yang benar-benar riil manufaktur atau pengolahan yang beroperasi di wilayah tersebut.

“Kerjaan BP Batam selama ini memang tukang upah, upah bersihin barang, recycle. Itu kerjaan BP Batam, gak ada real manufacturing. Sekarang kami seleksi,” kata Edy saat ditemui usai rapat pagu indikatif bersama Komisi Industri dan Investasi DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juni 2019.

Lebih lanjut, Edy mengatakan limbah selama ini memang masuk ke Batam untuk kebutuhan industri daur ulang sampah plastik di sana. Sampah yang masuk haruslah yang benar-benar bisa diolah seperti sampah scrap. Maka jika ditemukan komponen limbah B3 dalam impor tersebut, harus ada reekspor sesuai Undang-undang Kepabeanan.

Di saat yang bersama, industri yang ada di Batam juga mengeluh karena temuan limbah B3 tersebut membuat industri daur ulang sampah terkesan mengimpor limbah berbahaya. Mengenai hal ini, Edy menegaskan jika industri ini memang memiliki izin resmi berupa izin usaha pengolahan limbah yang dikeluarkan oleh BP Batam. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, Edy lebih memilih untuk melihat ke depan bahwa bisnis di Batam diharapkan bisa beralih ke industri pengolahan yang riil. Terakhir, perusahaan asal Taiwan yang bergerak di bidang produksi komponen elektronik dan perakitan, Pegatron, sudah masuk ke Batam. Perusahaan ini merakit salah satu komponen dari perangkat Apple yang bernama Chipset. Investasi masuk pun mencapai US$ 695 juta.

Baca: Sampah Plastik Banjiri Asia Tenggara Sejak Cina Menutup Pintu

Dengan arahan tersebut, Edy menargetkan Penanaman  Modal Asing yang masuk ke Indonesia bisa terus meningkat, hingga US$ 900 juta di 2020. Tahun depan, BP Batam akan fokus pada industri pengolahan yang memiliki nilai tambah tinggi, seperti industri smartphone dan teknologi informasi, industri jasa, dan logistic hub, dan pariwisata. Dengan target investasi tersebut, diharapkan akan ada penambahan tenaga kerja hingga 10.000 orang lebih.

Simak berita terkait limbah B3 lainnya di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

7 jam lalu

Bea Cukai Batam menangkap penyelundupan rokok ilegal dari Batam menuju Riau. Foto Bea Cukai Batam
Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

Bea Cukai Batam mendapatkan informasi bahwa akan ada penyelundupan rokok yang diduga ilegal dengan kapal speed.


Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

2 hari lalu

Kapal feri Batam-Singapura melintas di perairan Singapura. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.


Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

6 hari lalu

Warga melintasi jalan di Pulau Belakang Padang, Batam, yang sudah diperbaiki, Sabtu, 20 Apri 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu


Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

6 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

11 hari lalu

Beberapa orang turis Cina menanam mangrove di pesisir Pulau Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.


Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

11 hari lalu

Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan pembangunan empat unit rumah contoh di Kawasan Tanjung Banon bagi warga Rempang
Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah


Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

12 hari lalu

Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

Gubernur Kepri dan Anak maju Pilkada 2024, Juga Wagub Kepri dan suaminya. Bergini sosok Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.


Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

15 hari lalu

Beberapa anak bermain di Pantai Airnanti, Batam, Sabtu 13 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

Pantai Airnanti Batam memiliki pasir yang bersih, tapi namanya belum terlalu dikenal wisatawan.


8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

18 hari lalu

Manggara Sijabat (tengah) menyampaikan pernyataan usai mengikuti sidang aksi bela Rempang di Pengadilan Negeri Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengeluarkan pernyataan usai 8 tersangka kasus bentrok dengan aparat saat demo Bela Rempang dibebaskan